Secara umum, kebanyakan rumah dibangun di atas lahan tanah yang rata. Namun pada beberapa kondisi, rumah harus dibangun di atas lahan tanah miring. Rumah yang dibangun di atas tanah dengan ketinggian yang berbeda disebut sebagai rumah downslope.
Membangun rumah pada lahan miring membutuhkan lebih banyak perhitungan. Selain harus memperhatikan desainnya, mendirikan bangunan downslope juga harus mempertimbangkan bahan bangunan yang akan digunakan. Material yang dipilih harus bagus dan sesuai dengan kondisi lahannya.
Menariknya Rumah Downslope
Kondisi tanah dengan ketinggian yang tidak rata bukan alasan yang menghalangi untuk memiliki rumah bagus. Lahan miring justru bisa menghasilkan bangunan downslope yang memiliki bentuk unik. Seperti inilah fakta menarik tentang bangunan downslope yang saat ini sedang banyak diminati:
1. Memberikan Kesan Luas
Bangunan downslope pada lahan miring biasanya dibangun dengan penambahan tangga. Tangga yang dibangun bukan untuk memisahkan antar lantai, melainkan antar ruang. Biasanya tangga tersebut tidak terlalu tinggi dan hanya terdiri dari beberapa anak lantai.
Adanya lantai yang memisahkan antar ruangan memang diterapkan untuk menyiasati lahan miring. Ternyata efek dari tangga tersebut bisa membuat ruangan tampak lebih luas. Jadi konsep downslope juga bisa diaplikasikan untuk lahan sempit dan rumah kecil.
2. Memaksimalkan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan
Keberadaan tangga membuat ruangan tampak bertingkat meski masih dalam satu lantai. Hal tersebut juga bisa meminimalisir penggunaan sekat pada ruangan karena sudah terpisah oleh tangga. Maka ruangan akan tampak lebih terbuka.
Ruangan yang terbuka tentu saja memiliki sirkulasi udara yang bagus. Dalam rumah akan terasa lebih sejuk meski cuaca sedang panas. Tidak hanya itu, pencahayaan di dalam ruangan juga akan lebih maksimal. Ini akan mengurangi penggunaan energi listrik.
3. Konstruksi Lebih Rumit
Dengan kondisi lahan yang tidak rata, membangun rumah downslope membutuhkan perencanaan yang lebih rumit. Konstruksi bangunan ini harus dibuat lebih detail dibandingkan rumah di atas lahan rata. Pengukurannya harus dilakukan dengan lebih teliti.
Rumitnya konstruksi bangunan downslope mengharuskan penggunaan bahan bangunan pilihan. Pondasi harus dibuat dengan kekuatan maksimal agar bisa menopang bangunan dengan banyak tingkat. Material untuk lantai dan tembok juga harus berkualitas agar bangunan kokoh.
4. Bisa untuk Berbagai Desain Rumah
Model bangunan downslope disebut cocok untuk daerah dataran tinggi. Menariknya lagi, ada banyak ide desain rumah yang bisa dibangun dengan konsep downslope ini. Misalnya rumah kontemporer yang mengedepankan estetika dan dibangun sesuai tren yang sedang berkembang.
Konsep bangunan downslope juga bisa diterapkan pada desain rumah minimalis. Konsep ini justru akan membuat rumah minimalis yang mungil menjadi terlihat lebih lapang. Dengan desain yang diperhitungkan secara tepat, rumah minimalis berkonsep downslope akan jadi rumah yang nyaman dan menarik.
5. Akan Menjadi Tren yang Berkembang
Bangunan downslope diperkirakan akan menjadi tren yang terus berkembang. Pasalnya tidak hanya untuk lahan miring, bangunan ini juga bisa didirikan pada lahan rata. Bentuknya yang dinamis membuat bangunan downslope berkesan modern.
Konsep rumah downslope diperkirakan akan semakin diminati di masa mendatang. Desainnya yang menarik dinilai cocok dengan selera generasi muda yang dinamis. Ide desainnya masih bisa dikreasikan seiring dengan perubahan tren.
Membangun rumah downslope membutuhkan bahan bangunan terbaik. Pilihan yang tepat adalah material bangunan dari SCG. Selain ada banyak jenis material seperti semen, beton instan hingga beton ready mix, SCG juga menjamin kualitasnya. Temukan banyak informasi menarik di https://scgcbm.id/.
Referensi:
https://www.99.co/blog/indonesia/kelebihan-kekurangan-rumah-split-level/
https://amp.dekoruma.com/artikel/62268/apa-itu-rumah-split-level